Kali ini kami akan membahas tentang persiapan material untuk
bangun rumah tipe 36 beserta
estimasi biayanya. Kamu pasti menginginkan sebuah rumah untuk keluargamu
sendiri. Tidak harus berukuran besar, kini hunian yang minimalis justru menjadi
primadona tersendiri. Selain harganya yang terbilang lebih murah, saat
melakukan sebuah perawatannya juga dinilai lebih mudah dan lebih simple.
Untuk membuat sebuah rumah dengan tipe 36 alias memiliki luas
bangunan 36 meter persegi, kamu perlu menyiapkan anggaran khusus. Anggaran
tersebut nantinya akan dipakai untuk membeli sejumlah material seperti pasir,
semen, batu bata, keramik, cat, paku, besi, dan lain sebagainya. Selain itu
juga perlu anggaran khusus untuk pekerja atau tukang.
Dalam penghitungan anggaran, harus disadari bahwa setiap
daerah memiliki standar harga berbeda. Selain itu, desain interior serta
eksterior rumah juga menjadi faktor yang menentukan seberapa besar anggaran. Jadi,
ketika hendak bangun rumah tipe 36
kamu harus betul-betul membuat perencanaan yang matang untuk setiap elemen.
Kenyataannya, membangun hunian bertipe 36 dari nol bisa
menghemat biaya dibanding jika kamu membelinya dalam kondisi jadi dan siap
huni. Tentunya penghematan bisa dilakukan jika perhitungannya dilakukan dengan
cermat dan matang. Nah, untuk memberikan pandangan estimasi biayanya, alangkah
baiknya kamu menyimak uraian berikut ini.
Menentukan Ukuran Luas
Bangunan Rumah
Hal pertama yang harus dilakukan saat persiapan bangun rumah tentunya adalah dengan
mengetahui luas bangunan itu sendiri. Tanpa membuat perhitungan luasnya, kamu
akan kesulitan untuk menghitung berapa banyak anggaran yang harus dipersiapkan.
Anggaran tersebut nantinya akan dipakai untuk membeli material, saniter, upah
tukang dan sebagainya.
Idealnya, semakin besar bangunan maka biaya yang diperlukan
semakin tinggi pula.
Akan tetapi jika kamu terkendala dengan anggaran yang
terbatas, maka rumah dengan desain sederhana dan minimalis bisa menjadi pilihan. Salah
satu pilihan yang paling tepat yaitu rumah dengan tipe 36. Artinya luas
bangunannya adalah 6 m kali 6 m = 36 m2.
Rumah tipe ini biasanya terdiri dari 2 kamar tidur yang bisa
digunakan oleh penghuninya. Jadi, tipe 36 cocok untuk keluarga kecil. Sedangkan
tinggi hunian umumnya dibuat 4 meter. Setelah menentukan ukuran luas bangunan,
baru setelah itu kamu bisa membuat rancangan biaya untuk membeli material.
Menghitung Kebutuhan
Material Jenis Batu Bata
Batu bata adalah material penting untuk bangun rumah baik tipe 36 maupun tipe lainnya. Umumnya batu bata
yang dipaki adalah jenis bata merah biasa sehingga bisa mendirikan tembok di
sekeliling rumah. Jumlah tembok yang perlu diperhitungkan antara lain bagian
depan, belakang, kanan, kiri, dua kamar tidur, serta satu kamar mandi.
Setiap satu meter persegi biasanya membutuhkan 90 biji batu
bata. Jadi, kamu harus membuat perhitungan luas tembok untuk mendapatkan
estimasi jumlah batu bata secara keseluruhan. Untuk rumah tipe 36 dengan dua
kamar tidur dan satu kamar mandi, luas tembok keseluruhannya sekitar 154 meter
persegi.
Sehingga jumlah batu bata yang harus disiapkan yaitu
90x154=13.860 biji. Sebaiknya kamu melebihkan jumlahnya untuk mengantisipasi
batu bata rusak atau pecah, dibuat 14.500. Jika satu biji batu bata dibanderol
dengan harga 725 maka totalnya sekitar 10,5 juta. Harga ini tentu bisa berbeda
menyesuaikan harga jual di masing-masing daerah.
Menghitung Kebutuhan Sebuah
Material Jenis Semen
Semen merupakan material lain yang juga sangat penting untuk
pekerjaan bangun rumah. Semen dalam pekerjaan
konstruksi digunakan untuk plester tembok, pengecoran, pemasangan lantai, serta
batu bata. Setiap keperluan tersebut
harus dirinci secara tersendiri agar perhitungannya lebih jelas.
1.
Untuk memasang batu bata
pada tembok
Semen yang diperlukan untuk tembok harus disesuaikan dengan
luas permukaannya. Seperti hitungan yang telah dilakukan, diketahui bahwa luas
permukaan tembok secara keseluruhan adalah 154 meter persegi. Setiap meter
persegi memerlukan sekitar 10 kg semen, sehingga jumlahnya 10x154=1.540 kg.
Jika satu zak semen berisi 50 kg, maka butuh 31 zak.
2.
Untuk plester tembok
(aci)
Kebutuhan semen untuk tembok juga sebagai plester. Plester
dilakukan di bagian luar dan dalam tembok, maka cara menghitungnya luas
keseluruhan dikalikan dua, 2x154=308 meter persegi. Untuk plester, semen yang
dibutuhkan per meter persegi yaitu 5 kg x 308=1.540 kg. Jadi jumlah semen untuk
aci 31 zak.
3.
Menghitung biaya untuk
pondasi dan lantai
Saat sedang bangun
rumah, hal pertama yang harus dibuat adalah dengan membuat sebuah jenis
pondasi. Pembuatan pondasi terdiri dari material semen, pasir, dan kerikil.
Untuk pondasi rumah tipe 36 dengan dua kamar tidur, semen yang diperlukan
sekitar 90 zak. Sementara pemasangan lantai juga memerlukan adukan yang terdiri
dari semen sebanyak kurang lebih 18 zak.
Menghitung Kebutuhan
Material Jenis Pasir yang Perlu Diperhatikan
Material dengan jenis pasir ini merupakan material yang
digunakan dalam pembangunan sebuah rumah. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui
perhitungan kebutuhan untuk material pasir ini. Di bawah ini adalah perhitungan
untuk kebutuhan material pasir.
1.
Untuk memasang batu bata
Sama halnya dengan semen, material pasir juga diperlukan
untuk membuat beberapa elemen hunian, antara lain pemasangan batu bata, plester
tembok, pemasangan lantai, dan pengecoran. Pasir untuk pemasangan batu bata
pada rumah tipe 36 kurang lebih 7 meter kubik. Jumlah ini untuk luas tembok 154
meter persegi.
2.
Untuk plester tembok
Plester tembok dalam pekerjaan bangun rumah juga cukup menyedot material pasir. Kamu perlu
menghitung dua kali luas permukaan tembok (luar dan dalam). Jadi perhitungannya
2x154=308 m2. Per meter persegi memerlukan pasir sekitar 0,027 meter
kubik. Jadi pasir yang dibutuhkan untuk plester adalah 0,027x308=8,31 m3.
3.
Untuk lantai dan pondasi
Hunian tipe 36 memiliki luas 36 meter persegi, sehingga
volume lantainya kurang lebih 36x0,1=3,6 m3. Pemasangan lantai
membutuhkan campuran pasir dan semen dengan perbandingan 5:1. Jadi, bisa
dilakukan perhitungan bahwa kebutuhan pasir adalah 3,6x5/6=3 meter kubik.
Sedangkan pondasi memakan pasir kurang lebih 19 meter kubik.
Macam-Macam Kebutuhan
Material Lain dan Perhitungannya
Selain beberapa jenis material yang sudah dibahas di atas,
masih terdapat juga beberapa jenis material yang digunakan untuk pembangunan
rumah. Di bawah ini adalah cara penghitungan jenis material yang diperlukan
dalam pembangunan rumah.
1.
Besi beton
Pekerjaan bangun
rumah tentunya juga tidak terlepas dari material besi. Jenis besi beton yang
dipakai pada hunian tipe 36 antara lain ukuran 8 mm dan 5 mm untuk
pengikat/cincinnya. Jumlah besi yang berukuran 8 mm kebutuhannya sekitar 50
buah. Sedangkan besi ukuran 5 mm yang diperlukan yaitu 50 batang.
2.
Kerikil
Kerikil diperlukan untuk pekerjaan pembuatan pondasi alias
pengecoran. Selain kerikil, material lain sebagai bahan campurannya adalah
semen dan pasir. Kebutuhan kerikil untuk pondasi rumah tipe 36 kurang lebih
0,96 meter kubik. Sehingga bisa dibulatkan menjadi 1 meter kubik.
3.
Kusen, pintu, jendela
Kebutuhan lainnya yang tidak boleh dilewatkan saat bangun rumah yaitu kusen, pintu,
beserta jendela. Kamu bisa bebas mengkreasikan ukuran pintu yang hendak
digunakan, misalnya 90x200. Jumlah pintunya 4 buah dengan kusen 4 buah pula.
Sedangkan jumlah jendela beserta kusennya disesuaikan dengan kebutuhan.
4.
Material lain
Terdapat banyak material yang harus ada untuk pembangunan
sebuah hunian. Selain bahan-bahan diatas kamu juga perlu menyiapkan anggaran
untuk paku, broti, seng, papan resplang, plafon, cat, dan sebagainya. Instalasi
air dan listrik juga patut menjadi perhatian khusus yang tidak boleh
dilewatkan.
Mendirikan sebuah hunian tidak hanya bertujuan sebagai
tempat tinggal saja. Kamu juga bisa menjadikan istana sederhana tersebut
sebagai aset kekayaan tersendiri. Memang untuk menjadikan hunian sebagai asset membutuhkan
sebuah usaha yang tidak kecil dan tidak mudah untuk mewujudkannya. Tetapi jika
dilakukan dengan serius kamu pasti bisa bangun
rumah impian.
Keyword: Bangun rumah
Deskripsi: Cara hitung material untuk bangun rumah tipe 36 antara lain memperhitungkan luas bangunan dan
tingginya. Material diantaranya semen, pasir, bata, dan lainnya.